IDXChannel - Indonesia masih membutuhkan banyak investasi khususnya di sektor sumber daya air. Hal tetsebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves) Nani Hendiarti.
Nani mengungkapkan kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur sumber daya air di Indonesia diproyeksikan tembus sekitar USD1,7 triliun, atau jika dirupiahkan nilainya mencapai sekitar Rp26,11 kuadriliun.
"APBN hanya 30-37% untuk kebutuhan pembiayaan infrastruktur air yang dibutuhkan, untuk mencapai targetnya, akses air minum adil, terjangkau bagi masyarakat luas, masih membutuhkan tambahan investasi Rp1,7 triliun USD, jadi besar sekali," ujar Nani dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/1/2024).
Menurutnya, kebutuhan biaya yang besar itu menimbang jumlah populasi serta sebaran penduduk di Indonesia yang saat ini jumlahnya sekitar 273 juta orang. Sehingga pembangunan bendungan, irigasi, hingga saluran perpipaan, dan lainnya masih membutuhkan pembiayaan yang besar.
"Kalau kebutuhan atau penduduk besar, itu perlu investasi yang besar, maka pendekatannya blended financing," sambungnya.