Sandiaga menambahkan, inisiatif ini bertujuan untuk menggabungkan pengalaman dan pengetahuan mengenai Candi Borobudur. Juga sekaligus mempromosikkan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan inklusif di kawasan Borobudur.
"Mengapa inklusif? Karena melibatkan masyarakat sekitar. Juga menyentuh segala aspek mulai dari ekonomi, lingkungan, sosial, dan budaya. Kehadiran BToC membuat perjalanan wisata semakin menyenangkan sekaligus melestarikan warisan budaya Borobudur," tuturnya.
Kegiatan Technical Tour in Collaboration menjadi penanda bahwa rangkaian ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang berlangsung pada 2 hingga 5 Februari 2023 di Yogyakarta telah memasuki hari terakhir.
"Semoga kehadiran ATF kali ini di Indonesia dapat memperkuat kolaborasi kita. Mari kita tunjukkan pada dunia, bahwa ASEAN memang layak dikunjungi sebagai tujuan wisata dunia,” kata Menparekraf," tutup Sandiaga Uno. (RRD)