Dody mengatakan hal tersebut patut disyukuri ditengah-tengah adanya penurunan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur dari bulan sebelumnya yang terjadi di sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam dari 50, 6 turun ke 47,4, Malaysia 48,7 turun ke 47,9, dan Myanmar dari 45.7 turun ke 44,6.
"Kondisi PMI manufaktur Indonesia juga lebih baik bila dibandingkan dengan Jepang (50,7 turun ke 49,0) maupun China dan Korea Selatan yang masih menunjukkan kontraksi di angka 49,4 dan 49," ujar Menperin.
Adapun Kemenperin baru saja meluncurkan Indeks Kepercayaan Industri atau IKI pada 30 November lalu. Hasilnya didapatkan nilai 50,89 pada November 2022, yang artinya berada dalam fase ekspansi.
"Dari 23 subsektor industri yang disurvei, 11 subsektor yang mewakili 71,3% dari keseluruhan sektor industri mengalami ekspansi," jelas Agus. (NIA)