Budi optimistis pengenaan tarif impor 19 persen terhadap produk-produk Indonesia memang tetap akan berpengaruh. Namun, Ia meyakini, dengan banyaknya ragam motif batik saat ini, produk itu akan tetap berkembang di luar negeri, terutama AS.
"Ya, memang kami tetap (ada) pengaruh, tapi saya yakin dengan semakin berkembangnya motif batik, yang bisa menyasar teman-teman muda, saya yakin penggunaan batik di luar pasti akan semakin berkembang," pungkasnya.
Sekedar informasi, pada Triwulan I tahun 2025, nilai ekspor produk batik mencapai USD7,63 juta atau mengalami peningkatan sebesar 76,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar USD4,33 juta.