Lebih lanjut dia mengatakan, anggaran yang digelontorkan Rp5,8 triliun di antaranya untuk penyediaan benih itu diharapkan mampu untuk mendorong produktivitas pertanian.
Sehingga para petani tidak sulit untuk mendapatkan benih dan bisa langsung segera tanam ketika nanti musim panen tiba.
"Mungkin 1-1,5 juta hektare kita memberikan insentif bibit benih gratis. Ini akan meningkatkan produksi. Jadi petani juga mau untuk melakukan tanam cepat," kata Amran.
Targetnya lewat program tanam cepat bisa bisa memproduksi beras sebanyak 3 juta ton. Angka produksi tersebut menurut Amran angka Aman untuk menjaga kebutuhan pangan masyarakat Indonesia selama satu bulan alias mencukupi konsumsi beras masyarakat perbulan.
"3 juta ton beras itu kebutuhan kita perbulan. Minimal 900 ribu ton itu cukup, kalau di bawah itu 700 ribu ton, apalagi 500 ribu ton itu pasti kekurangan beras 3 bulan kemudian. Jadi kalau bulan November tanam di bawah 1 juta hektare, di bulan januari akan kekurangan," pungkasnya.
(NIY)