Untuk wilayah yang terkena wabah PMK saat ini sudah ada di 19 provinsi dan 221 kabupaten/ kota yang tertular. Data tersebut mengalami kenaikan di enam kabupaten kota. Pada Kamis (23/6/2022) jumlah yang tertular hanya ada di 215 kabupaten/kota yang tertular.
Meningkatnya kasus hewan ternak yang terwabah PMK ini juga mengukur tren kenaikan pada hewan ternak yang mati. Jika dibandingkan dengan tanggal 23, hingga saat ini setidaknya hewan mati bertambah 374 ekor menjadi 1.707.
Adapun hewan yang dilakukan pemotongan bersyarat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan catatan sebelumnya. Jika sebelumnya 2.258 hewan ternak dilakukan pemotongan bersyarat, maka per hari ini jumlahnya sudah menjadi 2.704 ekor hewan.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan distribusi vaksin darurat PMK sebanyak 651.700 dosis sejak Jumat (24/6/2022), dan telah diterima berbagai daerah kantong ternak nasional. Vaksin darurat dipersiapkan sebanyak 3 juta dosis, dan selanjutnya pemerintah akan terus menambah jumlah vaksin PMK hingga 29 juta dosis dengan skema dibiayai dana dari PCPEN.
Direktur Jenderal Peternakan Nasrullah mengatakan saat ini pemerintah menetapkan 5 kunci STOP PMK dengan 5M, yaitu 1) Memberikan vaksin pada ternak sehat; 2) Menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang; 3) Membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak; 4) Mengisolasi Ternak Sakit dan Ternak Baru; dan 5) Melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit PMK di pulau yang masih bebas PMK.
(FRI)