sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementerian BUMN Bantah Kereta Cepat Whoosh Bikin Wijaya Karya (WIKA) Merugi

Economics editor Suparjo Ramalan
15/07/2024 14:40 WIB
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh membuat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk merugi.
Kementerian BUMN Bantah Kereta Cepat Whoosh Bikin Wijaya Karya (WIKA) Merugi. Foto: MNC Media.
Kementerian BUMN Bantah Kereta Cepat Whoosh Bikin Wijaya Karya (WIKA) Merugi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh membuat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merugi. Pasalnya, investasi Whoosh masih di tahap awal. 

"Bukan menyumbang kerugian, di mana-mana orang ada invest dulu. Misalnya kau bikin rumah, rugi apa nggak? Kalau tahun pertama, gimana? Dia kan untuk bisnis, kalau misalnya bikin rugi, kalau (rugi itu) misalnya perusahaannya kereta cepat-nya nggak jalan," ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat ditemui di Gedung Perum Perhutani, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2024). 

Faktanya, kata Arya, bisnis Whoosh semakin baik di mana frekuensi perjalan kereta terus bertambah menjadi 40 perjalanan setiap hari. Selain itu, okupansi penumpang juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga di posisi 21 ribu orang per penumpang. 

“Kalau sekarang masih menuju ya, kan target kita 60-an tuh (frekuensi perjalanan), sekarang masih 40-an, bertahap kan. Ya nggak mungkin tiba-tiba ya orang jualan masa langsung tercapai. Ya dia bertahap, tapi kan sekarang udah bagus," kata dia.

Sebagaimana diketahui, pembangunan proyek Kereta Cepat Whoosh diperoleh dari dana pinjaman China Development Bank sebesar 75 persen. Sedangkan 25 persen merupakan setoran modal pemegang saham, yaitu gabungan dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) senilai 60 persen dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd. 40 persen. 

Adapun bisnis Whoosh dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sebuah perusahaan patungan yang dibentuk oleh PSBI dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China, melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Di sisi komposisi pemegang saham PSBI yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI 51,37 persen, Wijaya Karya 39,12 persen, PT Perkebunan Nusantara I 1,21 persen, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 8,30 persen.

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement