Oleh karena itu, dia menuturkan, yang perlu diantisipasi pemerintah adalah mengalihkan APBN yang surplus Rp 107 triliun ke penambahan subsidi BBM sehingga inflasi bisa diredam.
Kemudian yang kedua harus menjaga pasokan makanan agar tetap stabil. Karena kuncinya adalah pada stabilitas pangan terutama mengurangi ketergantungan pangan yang sumbernya dari impor.
"Ada beberapa barang pokok yang impornya cukup dominan. Seperti gula, garam, gandum, daging, kedelai itu juga porsi impornya juga cukup besar dan rentan terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah yang terjadi saat ini. Jadi harus dicari substitusi substitusi dari impor pangan dalam negeri," terang Bhima.
Ketiga adalah meningkatkan alokasi subsidi pupuk dan merealokasikan sebagian dari anggaran yang ada di Pemerintah Daerah untuk melakukan subsidi angkutan di sektor pangan agar tepat sasaran.