IDXChannel - Bank Indonesia mencatat nilai ekspor Sumatera Utara tergerus akibat kenaikan biaya bahan baku dan energi. Ironisnya, penurunan nilai ekspor ini terjadi di tengah permintaan domestik yang juga menurun.
"Hasil liaison yang kita lakukan, kinerja ekspor diperkirakan sedikit tertahan sejalan dengan termoderasinya harga komoditas utama dan kecenderungan turunnya permintaan akibat resesi di negara tujuan ekspor,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut) Doddy Zulverdi, Kamis (26/1/2023).
Meski begitu, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional, kinerja ekonomi Sumut tetap tumbuh. Beberapa indikator ekonomi pendukungnya seperti peningkatan Indeks Penjualan Riil yang mengindikasikan tetap kuatnya aktivitas perdagangan dan dunia usaha.
Selain itu, mobilitas juga tetap tinggi yang tercermin dari perkembangan penumpang angkutan udara yang terus meningkat. “Survei kegiatan dunia usaha juga menunjukkan peningkatan, terutama pada beberapa LU utama seperti Industri Pengolahan, Perdagangan dan Transportasi,” tuturnya.