"Karena yang rugi nanti semuanya dalam hal ini tidak saja konsumen, tapi mitra-mitra," terangnya.
Menurut Trubus, kenaikan tarif tidak mempertimbangkan beberapa aspek seperti kondisi konsumen dan bagaimana daya beli masyarakat menengah ke bawah saat ini.
"Jadi ini semata-mata hanya kenaikan ambang batas atas bawah dan tiap daerah itu dasarnya hanya dasar asumsi, jadi pendekatannya juga tidak tepat," tandasnya.