Suharso mengatakan terdapat 26 perusahaan smelter di Provinsi Maluku Utara sendiri. Selain itu, industri pengolahan di Provinsi Maluku Utara telah menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 16,8 juta orang dan tenaga kerja asing sebanyak 3,4 juta orang.
Dia pun menegaskan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan terus mendorong hilirisasi guna menciptakan nilai tambah.
"Sektor industri pengolahan terutama subsektor industri pengolahan logam dasar seperti ferro nikel dan turunannya di Kabupaten Halmahera Tengah memiliki pengaruh besar sebagai penggerak ekonomi dengan menyumbang 55,08% dari total PDRB pada 2021 dengan laju pertumbuhannya sebesar 444%," katanya.
(FRI)