IDXChannel - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan mayoritas pasokan garam untuk industri farmasi di Indonesia masih impor. Padahal, Indonesia menjadi salah satu negara produsen garam.
"Padahal kita banyak (garam) di sini, tapi enggak bisa produksi sesuai dengan standar, ini garam loh," ujar Taruna Ikrar.
Ikrar menambahkan isu Indonesia masih impor natrium klorida atau garam farmasi jadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan presiden melihat kebutuhan garam farmasi masih bergantung pada impor.
"Bapak mengerti soal masalah bahan dasar farmasi, contoh konkret begini kalau ke rumah sakit kan ada larutan infus NaCl itu garam. Tiap tahun itu kita butuhkan kebutuhan dalam negeri kita itu 4,5-4,7 juta ton, negeri kita baru bisa dapatkan 1,5 juta ton," kata dia.
Mirisnya, lanjut Ikrar, kebutuhan garam farmasi impor di Indonesia masih kurang cukup banyak.
"Masih kurang sekitar hampir 70 persen dan ini impor. Ini perhatian beliau (Jokowi), kami akan bahas ini lintas sektoral," tuturnya.
(Febrina Ratna)