"Salah satu komoditas ekspor Jawa Barat yang berpotensi untuk terus dikembangkan adalah kopi yang memiliki selain daya saing ekspor sebagaimana terindikasi dari tingginya ekspor kopi dibandingkan nilai impornya, juga daya jual sebagai substitusi kopi impor yang dijual di pasar domestik, " jelas dia.
Berdasarkan data BPS, dari total produksi kopi Indonesia pada tahun 2020 sebesar 752 ribu ton, sebesar 50% atau sebanyak 379 ribu ton telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Malaysia, Mesir, Italia dan Jepang. Kondisi tersebut, mengharuskan Jawa Barat sebagai 10 provinsi dengan produksi kopi terbesar nasional, untuk terus melakukan berbagai upaya strategis untuk memperluas akses pasar ekspor kopi.
Menurut dia, prestasi Kopi Wanoja ini menambah jajaran UMKM mitra BI Jawa Barat yang berhasil menembus pasar global, setelah sebelumnya dicatatkan oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah dengan brand kopi Hoffland yang mengekspor kopi ke pasar Saudi Arabia di tahun lalu. Keunggulan Kopi Wanoja juga telah teruji pada ajang Cup of Excellence (COE) yang digelar di awal tahun 2022, dimana Kopi Wanoja tercatat sebagai 10 COE Winners dengan cupping score minimal 87.
Perolehan cupping score dengan angka tinggi yang berhasil ditorehkan dalam COE ini merupakan wujud keuletan para petani kopi dalam mengembangkan proses produksi dan pengolahan pasca panen.
(SAN)