Selain itu, rute kereta cepat juga terbatas di dua pemberhentian saja. Sementara travel akan lebih leluasa menjangkau daerah kecil atau pusat kota.
"Sesekali mereka (penumpang) akan coba kereta cepat, tapi kalau harga lumayan mahal, akan jadi pertimbangan juga. Sedangkan penggunaan shuttle adalah pekerja komuter, " jelas dia.
Saat ini, mayoritas penggunaan Lintas Shuttle adalah pelanggan komuter yang bekerja di Jakarta namun tinggal di Bandung. Penumpang ini cukup mendorong volume penumpang harian atau akhir pekan.
"Nanti September kami optimistis akan kembali naik, karena mahasiswa sudah mulai kuliah. Kami yakin penumpang akan kembali normal seperti sedia kala. Biasanya, penumpang mahasiswa menyumbang hingga 30 persen penumpang kami," jelas dia.
Sejalan dengan potensi penumpang yang terus naik, pihaknya selaku PT Citra Maharlika Lintas Wahana mengadakan Training bagi Pengemudi dengan tema “Ngoprek 1.0 (Ngobrol Pagi Etika Berkendara". Training ini bekerja sama dengan Polrestabes Bandung. Total ada 140 pengemudi dan mekanik yang ikut pada training ini.