Sedangkan beban pokok penjualan Rp383,43 miliar alias bengkak 57% dari fase sama tahun sebelumnya Rp242,71 miliar.
Pendapatan usaha lainnya bersih tercatat sebesar Rp652 juta, anjlok dari tahun sebelumnya Rp2,75 miliar. Rugi usaha Rp60,63 miliar atau naik tipis dari periode sama 2021 sebesar Rp58,21 miliar.
Untuk beban keuangan Rp7,55 miliar, bengkak dari periode yang sama 2021 sebesar Rp5,97 miliar. Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan badan Rp68,14 miliar atau naik tipis dari Rp64 miliar.
Rugi tahun berjalan BATA tercatat Rp106,12 miliar, angka itu jelas membengkak 207% dari akhir 2021 sejumlah Rp51,23 miliar. Adapun total ekuitas Rp319,76 miliar, turun dari Rp426,92 miliar.
Untuk total liabilitas naik sebesar 79% terutama disebabkan kenaikan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp19,8 miliar dan kenaikan utang usaha kepada pihak yang berelasi Rp74,7 miliar, kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar Rp50,3 miliar, serta kenaikan kewajiban sewa sebesar Rp21,8 miliar