Pada kesempatan yang sama, Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui bahwa meskipun produktivitas sawit Indonesia cukup tinggi. Namun, terjadi ketimpangan produksi yang signifikan antara perusahaan dan pekebun sipil.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Prayudi Syamsuri, mengatakan salah satu penyebabnya memang karena masalah pupuk.
"Ini merupakan tantangan bagi kita karena luas sawit kita mencapai 16,38 juta hektare. Kebun sawit kita itu memang kebutuhan pupuknya sangat tinggi. Ini menjadi tantangan kita dalam rangka meningkatkan produktivitas sawit kita," ujar Prayudi.
(NIA DEVIYANA)