sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ketatnya Persaingan Pasar EV Asia Tenggara, RI Tertinggal dari Thailand?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
13/01/2023 16:05 WIB
Negeri Gajah Putih menguasai hampir 60% pangsa pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara. Sementara RI ada di urutan kedua.
Ketatnya Persaingan Pasar EV Asia Tenggara, RI Tertinggal dari Thailand? (Foto: MNC Media)
Ketatnya Persaingan Pasar EV Asia Tenggara, RI Tertinggal dari Thailand? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pasar kendaraan listrik (EV) di kawasan Asia Pasifik bisa dibilang cukup ketat. Sampai-sampai pemerintah RI sangat getol menggenjot penjualan kendaraan jenis ini.

Baru-baru ini, pemerintah menjanjikan insentif hingga Rp80 juta untuk masyarakat yang mau beralih membeli kendaraan listrik.

Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada pertengahan Desember tahun lalu terkait rencana insentif ini.

Agus membeberkan kira-kira pemerintah akan memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik hingga Rp 80 juta. Sedangkan untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif sebesar Rp 40 juta.

Untuk motor listrik, insentif akan diberikan sebesar Rp 8 juta jika pembelian baru. Sedangkan untuk motor konversi menjadi motor listrik akan diberikan insentif sekitar Rp 5 juta.

Dengan catatan, produk yang dibeli harus dibuat atau mempunyai pabrik di Indonesia.

Baru-baru ini, publik juga dibuat heboh dengan kabar yang menyebut Tesla, perusahaan kendaraan listrik milik Elon Musk, telah menandatangani kesepakatan perjanjian kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik mobil listrik di RI.

Meskipun kabar ini dibantah langsung oleh si empunya Tesla, Elon Musk dalam cuitan di akun twitternya.

Pemerintah terkesan cukup ambisius agar kendaraan listrik mendapat tempat di hati masyarakat. Mulai dari gencarnya menargetkan investasi fantastis hingga mendorong penjualan kendaraan jenis ini.

Jika melihat pangsa pasar, Indonesia saat ini bukan pemain tunggal di sektor kendaraan listrik. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia harus bersaing ketat dengan Thailand. Sementara di Asia Pasifik, ada China dan Jepang yang sudah lebih dulu menjadi pemain utama kendaraan listrik.

Thailand Pesaing Kuat RI

Menurut penelitian terbaru Counterpoint, penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara tumbuh 35% YoY pada Q3 2022 lalu. Peningkatan ini dipimpin oleh Thailand yang mencatatkan volume penjualan electrc vehicle (EV) tertinggi di kawasan ini. Negeri Gajah Putih menguasai hampir 60% pangsa pasar. Sementara RI ada di urutan kedua dan diikuti Singapura. (Lihat grafik di bawah ini.)

Mobil jenis BEV menyumbang penjualan 61% dan jenis PHEV menyumbang sisanya. Adapun lima merek kendaraan listrik menyumbang hampir 67% dari penjualan EV di Asia Tenggara. Wuling muncul sebagai merek EV terlaris diikuti oleh Volvo dan BMW.

Pasar kendaraan listrik Thailand telah berkembang pesat tahun lalu dan menjadikannya sebagai pemimpin di Asia Tenggara. Thailand juga menargetkan penjualan kendaraan listrik mencapai 100% di segmen domestik terutama varian BEV pada 2035.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement