“Saya yakin penyerapan beras ini akan mendukung stok nasional. Gudang kita sangat cukup. Kapasitas gudang kita sebesar 1,2 juta ton,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, produksi padi di Jatim sepanjang Januari hingga Desember 2020 sekitar 9,94 juta ton gabah kering giling (GKG), atau naik 363.600 ton dibandingkan 2019 yang sebesar 9,58 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar 2,24 juta ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 0,27 juta ton.
Kenaikan produksi tersebut disebabkan kenaikan luas panen yang terjadi pada subround Mei-Agustus yang sebesar 82.290 hektar atau naik 13,48% dan pada subround September-Desember yang sebesar 54.060 hektar atau naik 19,05%. Sementara itu, penurunan produksi padi hanya terjadi pada subround Januari-April, yakni sebesar 345.760 ton GKG.
“Sektor pertanian menjadi sektor andalan penopang pertumbuhan ekonomi di Jatim, sekaligus sebagai instrumen mendorong pemulihan ekonomi,” tandas Khofifah. (TYO)