sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Khofifah Optimistis Harga Cabai Rawit Stabil Sebelum Idul Adha

Economics editor Lukman Hakim
08/06/2022 08:15 WIB
Harga cabai di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan.
Harga cabai di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan.
Harga cabai di beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur (Jatim) mengalami kenaikan.

Penyebab kedua ialah serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pada periode April di Jatim, kata Khofifah, terdapat  empat   serangan, yakni hama lalat buah seluas 32,4 hektare, trips seluas 15,55 hektare, dan kutu kebul seluas 2,21 hektare. Sedangkan penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03 hektare, Antraknose seluas 12,31 hektare, bercak daun seluas 8,4 hektare, dan layu fusarium 2,5 hektare. 

"Agar serangan OPT di beberapa lokasi sentra bisa dikendalikan, Pemprov Jatim menggunakan Agens Pengendali Hayati. Sekarang di beberapa lokasi sudah mulai tumbuh tunas baru, sehingga diharapkan dapat membantu ketersediaan cabai rawit jelang Idul Adha,” ujar Khofifah. 

Ia menambahkan, strategi berbeda diterapkan untuk mengatasi permasalahan komoditas cabai di daerah dataran rendah. Pihaknya meminta untuk segera menanam cabai rawit menggunakan varietas genjah dengan usia panen 70-80 hari, yaitu varietas Bhaskoro dan Dewata. 

“Ini diharapkan dapat mendukung ketersediaan cabai pada Juli utamanya menjelang Idul Adha,” tuturnya. 

Meski begitu, Khofifah tetap optimistis bahwa upaya menurunkan harga cabai rawit dan harga cabai besar di Jatim dapat dilakukan. Secara umum, kontribusi hortikultura strategis Jawa Timur terhadap nasional untuk komoditas cabai besar senilai 9,4 persen atau menduduki urutan empat nasional. Sedangkan komoditas cabai rawit menyumbang sebesar 41,8 persen atau yang tertinggi secara nasional. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement