Terkait mobilitas investor, kata Rudy, Indonesia telah menyelesaikan isu visa bagi pelaku usaha ASEAN, serta memperkenalkan skema Multiple Entry Visa untuk memperlancar perjalanan bisnis lintas negara. Upaya ini dinilai penting untuk menjawab kebutuhan arus kunjungan bisnis yang terus meningkat.
Di sisi konektivitas, BP Batam tengah mempersiapkan pengembangan penuh Pelabuhan Batu Ampar menjadi transshipment internasional. Kolaborasi dengan operator pelabuhan global dari Singapura menjadi salah satu fokus yang akan dieksplorasi pada 2025.
Lebih lanjut, Rudy juga menekankan pentingnya momentum baru dalam kerja sama Indonesia–Singapura, seiring dengan adanya reorganisasi kelembagaan dan struktur baru di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antarpihak dan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih solid ke depan.
“Semangat kolaboratif dan saling percaya yang telah terbangun menjadi fondasi kuat untuk menciptakan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara. Kita percaya bahwa pertemuan ini adalah langkah awal yang akan membawa hasil yang lebih besar di masa mendatang,” katanya.