sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Apik APBN Bawa Ekonomi RI 2022 Tumbuh 5,3 Persen di Tengah Tekanan Global

Economics editor Dhera Arizona
07/02/2023 09:46 WIB
Ekonomi Indonesia tahun 2022 mampu tumbuh sebesar 5,3% (c-to-c), menunjukkan pertumbuhan yang kuat di tengah perlambatan ekonomi global.
Kinerja Apik APBN Bawa Ekonomi RI 2022 Tumbuh 5,3 Persen di Tengah Tekanan Global. (Foto: MNC Media)
Kinerja Apik APBN Bawa Ekonomi RI 2022 Tumbuh 5,3 Persen di Tengah Tekanan Global. (Foto: MNC Media)

Laju investasi secara bertahap juga menguat di tahun 2022. Penanaman Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) tumbuh 3,3% pada triwulan IV-2022 atau 3,9% (yoy) secara tahunan (2021 3,8%). Minat investor untuk melanjutkan hilirisasi lanjutan ke produk-produk turunan telah mendorong investasi ke arah yang lebih produktif. Hal ini ditunjukkan dengan investasi mesin dan kendaraan yang masing-masing tumbuh 22,4% dan 10,3% (yoy). 

Sementara, kontributor investasi terbesar yaitu bangunan tumbuh relatif moderat di tengah tingginya harga bahan bangunan dan masih lesunya penjualan properti, khususnya untuk ruang kantor dan hunian kelas atas.

Pengeluaran konsumsi Pemerintah terkontraksi sebesar 4,5% di tahun 2022, sejalan dengan turunnya belanja penanganan pandemi. Belanja negara tahun 2022 dialihkan kepada tantangan-tantangan terkini, termasuk dalam meredam gejolak dinamika perekonomian dunia. Kebutuhan belanja terkait dengan pemberian bantuan sosial kepada kelompok masyarakat berpendapatan rendah dinaikkan. Belanja subsidi dan kompensasi di tahun 2022 tercatat sebesar Rp 551 triliun atau naik 192,7% dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Produksi

Laju pertumbuhan positif juga tercatat di seluruh sektor lapangan usaha baik di triwulan IV maupun di sepanjang tahun 2022. Sektor-sektor strategis, termasuk manufaktur, pertanian, perdagangan, serta penunjang pariwisata mampu tumbuh kuat di tahun 2022. Hal ini juga tercermin dari realisasi penerimaan perpajakan yang tumbuh sebesar 31,4% (yoy) di tahun 2022. Keberlanjutan pemulihan sektor produksi ini juga memberikan dampak positif bagi pembukaan
 
lapangan pekerjaan, sebagaimana ditunjukkan oleh terus turunnya tingkat pengangguran di 2022 yang tercatat sebesar 5,9% (2021 6,5%).

Sejalan dengan indikator PMI, laju ekspansi sektor manufaktur juga terus menguat. Sektor manufaktur sebagai kontributor utama perekonomian tumbuh sebesar 4,9% di tahun 2022, atau naik signifikan dari 3,4% di tahun 2021. Tingkat pertumbuhan sektor manufaktur di triwulan IV sebesar 5,6% juga jauh melampaui tingkat pertumbuhan secara agregat (5,0%). Hal ini mengindikasikan tren perbaikan sektor manufaktur sebagai mesin pertumbuhan perekonomian domestik.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement