Hilirisasi akan berdampak lebih besar terhadap perekonomian negara, bukan sekadar penyumbang devisa untuk kas negara lewat bea keluar, namun paralel dengan penciptaan lapangan kerja.
"Ada pendorong ekspor lainnya, yang masih kita miliki, yaitu hilirisasi dari produk nikel, ini menjadi driver penting juta selain CPO dan batu bara, bisa mendorong ekspor Indonesia," lanjutnya.
Karena jika hilirisasi difasilitasi pemerintah, maka para pelaku usaha kemungkinan bakal meningkatkan investasinya di sektor tersebut. Sehingga penciptaan nilai tambah bagi bisa semakin besar dari adnaya program tersebut.
"Kalau dari sisi hilirisasi, CPO, nikel, yang terus ada aktivitas investasi juga, artinya ini memberikan nilai tambah yang cukup baik. Sehingga diharapkan program hilirisasi sumber daya alam bisa menjadi penopang kinerja ekspor kita di tahun 2023 ini," pungkasnya. (NIA)