IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan kinerja Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) sepanjang 2025. Menperin mengatakan kinerja industri manufaktur Tanah Air cukup baik di tengah tantangan yang muncul dari domestik maupun global.
Menurutnya, tahun ini sangat berat bagi Indonesia dan juga negara lainnya. Namun, pertumbuhan ekonomi dan kinerja industri berada di atas 5 persen.
"Tidak banyak negara yang pertumbuhan ekonominya di atas 5 persen, sementara kita di atas 5 persen. Tahun yang kita anggap begitu berat, tapi untuk Indonesia kinerja ekonomi, kinerja manufaktur itu cukup baik," ujarnya dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Manufaktur Tahun 2025 dan Outlook Industri Manufaktur 2026 di Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (31/12/2025).
Agus memaparkan, sepanjang tahun 2025, IPNM tidak hanya tumbuh positif, tetapi juga mampu melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu tercemin dari kinerja industri pengolahan nonmigas yang tumbuh 5,17 persen dari kuartal I-2025 hingga kuartal III-2025.
Sementara kontribusi industri pengolahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sepanjang tahun tercatat sebesar 17,27 persen. Angka ini diproyeksikan meningkat menjadi 17,33 persen pada triwulan IV-2025, seiring dengan terus menguatnya aktivitas produksi dan permintaan industri.
Dari sisi perdagangan luar negeri, kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas juga menunjukkan tren yang menggembirakan. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, nilai ekspor IPNM secara kumulatif mencapai USD187,82 miliar atau setara 80,25 persen dari total ekspor nasional. Nilai tersebut meningkat signifikan sebesar 15,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kontribusi industri manufaktur terhadap capaian ekspor nasional selama ini konsisten mendominasi sehingga berperan penting dalam upaya menjaga kinerja neraca perdagangan Indonesia,” ujar Agus.