sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Industri Manufaktur Sepanjang 2025 Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Economics editor Ferdi Rantung
31/12/2025 16:21 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melaporkan kinerja Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) sepanjang 2025.
Kinerja Industri Manufaktur Sepanjang 2025 Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional. (Foto: Inews Media Group)
Kinerja Industri Manufaktur Sepanjang 2025 Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional. (Foto: Inews Media Group)

Kinerja tersebut menghasilkan surplus neraca perdagangan IPNM yang juga turut memperkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.
 
Dari sisi investasi, realisasi investasi IPNM pada triwulan I–III tahun 2025 mencapai Rp552,0 triliun atau setara 38,49 persen dari total investasi nasional. Sejalan dengan itu, penyerapan tenaga kerja sektor industri pengolahan nonmigas hingga Agustus 2025 mencapai 20,31 juta orang atau sekitar 13 persen dari total tenaga kerja nasional.
 
Menurut Menperin, capaian tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang tetap kuat terhadap prospek industri nasional, di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh tantangan. 

“Meski aktivitas industri berjalan positif, tingkat utilisasi industri pengolahan nonmigas pada Januari hingga Oktober 2025 masih berada di kisaran 61,2 persen. Ini menandakan masih terbukanya ruang ekspansi yang besar untuk mengoptimalkan kapasitas produksi nasional,” paparnya.
 
Optimisme pelaku usaha industri juga tercermin dari indikator kepercayaan dan aktivitas manufaktur. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada November 2025 tercatat sebesar 53,45, sementara Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 53,3. Kedua indikator tersebut menunjukkan kondisi ekspansif dan menggambarkan prospek industri yang terus membaik.


Menperin menekankan, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas telah melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sejak triwulan II-2025 dan diproyeksikan terus berada di atas pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2025. Kondisi ini merupakan capaian penting yang untuk pertama kalinya terjadi dalam satu dekade terakhir.
 
“Dengan IKI yang konsisten ekspansif sepanjang 2025 dan PMI yang terus berada di zona ekspansi sejak Agustus 2025, kami optimistis industri manufaktur akan tetap menjadi penyokong utama perekonomian nasional,” katanya.
 
Dari sisi sektoral, sejumlah subsektor industri pengolahan nonmigas mencatatkan pertumbuhan yang kuat di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. 

Industri Logam Dasar menjadi subsektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 16,04 persen, diikuti Industri Mesin dan Perlengkapan sebesar 9,97 persen, Industri Pengolahan Lainnya serta Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan sebesar 9,55 persen, Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional sebesar 8,24 persen, serta Industri Makanan dan Minuman sebesar
6,23 persen. 
Sementara itu, subsektor lainnya seperti Industri Kulit dan Alas Kaki, Industri Barang Logam dan Elektronik, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, Industri Kertas, Percetakan, serta Industri Furnitur tetap menunjukkan kinerja solid dengan pertumbuhan di kisaran 1 hingga 5 persen.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement