Melemahnya saham UNVR juga terkait dengan kinerja perseroan yang tercatat mengalami penurunan pada kuartal III 2023. Pada periode tersebut, Unilever melaporkan penurunan laba sebesar 9,16% menjadi Rp4,18 triliun seiring penurunan penjualan sebesar 3,28% menjadi Rp30,5 triliun.
Mengutip medium.com, melihat fenomena tersebut, Hanindia Narendrata (Drata), CEO Compas.co.id, mengatakan sebanyak 36 merek atau 38% meraih kinerja positif dari sisi jumlah transaksi. Pada kategori kecantikan, jumlah transaksi meningkat 7% dibandingkan sebelum boikot.
Jumlah transaksi kategori perawatan kecantikan bertambah 159.000. Menurut data, boikot ini tidak berdampak pada kategori tersebut.
Compas.co.id, sebuah platform yang mengkhususkan diri dalam riset data online dan analisis big data dengan fokus mendukung merek FMCG, menemukan bahwa jumlah transaksi pada kategori makanan dan minuman mengalami penurunan hingga 12% karena aksi boikot.
Hal serupa juga terjadi di sektor layanan kesehatan, dimana jumlah transaksi turun sebesar 15%. Kategori yang paling terkena dampaknya adalah kategori ibu dan anak, dimana jumlah transaksinya turun sebesar 16%.