GoTo Group pun tercatat di papan utama dan menggunakan kode saham GOTO sebagai penanda eksistensi di bursa.
Uniknya, bersamaan dengan listing di BEI, GoTo melaksanakan Program Saham Gotong Royong di mana perusahaan mengalokasikan saham senilai Rp310 miliar untuk mitra pengemudi Gojek.
Selain itu, perusahaan membentuk GoTo Future Fund, yakni dana abadi demi mendukung inisiatif dan solusi yang memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem GoTo.
Dalam Program Saham Gotong Royong tersebut, penerima manfaat mencakup berbagai kriteria, mulai dari mitra driver GoRide, GoCar, GoSend, GoFood, hingga GoBox.
Rinciannya, mitra angkatan 2010-2016 mendapatkan 4.000 saham. Apabila dikalikan harga saham IPO GoTo Rp338 per saham, maka masing-masing driver mendapatkan saham senilai Rp1.352.000.
Sementara, untuk mitra angkatan 2017-2022 memperoleh 1.000 saham. Dus, masing-masing driver akan menggondol Rp338.000.
Catatan saja, nilai tersebut akan berfluktuasi sesuai kondisi harga pasar saham GOTO di bursa.
Nantinya, mitra pengemudi di Indonesia akan menerima saham secara cuma-cuma setelah berakhirnya masa lock-up, yang sudah berjalan sejak diterimanya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Maret 2022 sampai dengan delapan bulan setelah tanggal pernyataan efektif tersebut.
Itu berarti, driver Gojek akan mendapatkan saham GOTO pada akhir November mendatang.
Kemudian, para mitra pedagang dan konsumen GoTo diberikan akses prioritas untuk pemesanan saham melalui penjatahan pasti (fixed allotment) selama proses penawaran awal (bookbuilding).
Di samping itu, melalui Rencana Insentif Jangka Panjang Perusahaan, setelah berakhirnya masa lock-up, para karyawan tetap GoTo juga berkesempatan menjadi pemegang saham perusahaan.
Karena itu, tidak berlebihan apabila CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, dalam rilis pers (11 April 2022) menyebut, “[...] Program Saham Gotong Royong [...] menjadi salah satu program kepemilikan saham paling inklusif di dunia pada saat ini."
Cerita ‘Gojek 001’ Mulyono dan Kudung Warsal
Aksi tebar saham gratis a la GoTo pun disambut antusias oleh para mitra driver Gojek.
Mulyono, pria asal Sragen (Jawa Tengah) yang dikenal sebagai driver Gojek pertama, misalnya, gembira atas kesempatan mendapatkan saham gratis sekaligus undangan untuk menghadiri seremoni pencatatan saham GOTO pada 11 April silam.
Dalam kata sambutan singkat di depan petinggi GoTo Group, dirinya merasa tak menyangka bahwa GoTo bakal menjadi perusahaan besar.
"Perasaannya gak disangka bahwa GoTo akan sebesar ini, sesukses ini. Dulu kami makai atribut ini hanya sampai pinggiran jalan," kata Mulyono sesaat setelah opening bell perdagangan di Gedung BEI, pada 11 April 2022.
Sumber: Gotocompany
Mulyono, yang bergabung sejak 2010 saat Gojek Berdiri, mendapatkan jatah saham 4.000 saham.
Bagi pria yang dijuluki driver ‘Gojek 001’ tersebut, alokasi saham kepada driver adalah hal yang mengejutkan.
"Tak menyangka kami diberi saham, luar biasa. Terima kasih buat GoTo," pungkasnya.
Selain Mulyono, Kudung Warsal, seorang pengemudi GoCar yang telah menjadi mitra driver sejak tahun 2016, mengaku senang mendapatkan 4.000 lembar alokasi saham GOTO.
"Yang jelas pertama saya merasa kaget karena kita awalnya hanya berpatokan hari ini narik kita dapat duit, tapi kalau memang ada tambahan saham ini, ya saya senang sekali," kata Kudung saat berbincang dengan MNC Portal dalam perjalanan menuju Jakarta dari Bekasi, pada 11 April 2022.
Walaupun belum mengetahui mekanisme jual beli saham, dirinya merasa ingin mempelajari skema transaksi di pasar modal. Kudung menyebut, pengetahuan dalam pasar modal bisa menjadi bekal baginya di masa depan.
"Harapannya, saya akan pegang selama-lamanya. Ya buat kita kalau mungkin sudah tua, di online kita sudah capek. Lumayan buat uang kaget bagi kita," katanya sembari menambahkan, profesi yang ia jalani saat ini begitu membantu kebutuhan keluarganya.