Rapor Gojek sepanjang 2022
Di muka, sudah sedikit diceriterakan mengenai upaya Gojek untuk mengatasi efek negatif pandemi hingga terobosan pembagian saham gratis lewat sang induk, GoTo.
Kemudian, bagaimana dengan performa Gojek pada kuartal II 2022?
Performa Gojek di bawah Grup GoTo terbilang positif pada tahun ini seiring pulihnya sektor mobilitas, serta relaksasi terhadap berbagai pembatasan yang disebabkan pagebluk Corona.
Menurut rilis GoTo Grup, pendapatan bruto kuartal II 2022 untuk segmen jasa on-demand alias ojol (dan taksi online) serta antar makanan Gojek mencapai Rp3,2 triliun, atau tumbuh 41% year-on-year (YoY). (Lihat grafik di bawah ini.)
Sumber: Materi presentasi GoTo
Sementara, dari metrik operasional, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) segmen tersebut mencapai Rp14,9 triliun, meningkat 30% YoY pada tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni 2022. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sumber: Materi presentasi GoTo
Rinciannya, GTV untuk layanan mobilitas (GoRide dan GoCar) tumbuh 80% YoY. Menurut manajemen, angka tersebut “telah pulih hingga mencapai 86% dari tingkat pra-pandemi.”
Hal tersebut menjadi, mengutip penjelasan manajemen, “tren positif yang akan berlanjut bersamaan dengan berlanjutnya aktivitas perekonomian dan lalu lintas di seluruh Indonesia.”
Menurut penjelasan perusahaan, pertumbuhan terhadap pendapatan bruto melampaui pertumbuhan GTV, yang disebabkan oleh take rate yang lebih tinggi, yaitu 173 basis poin lebih tinggi tinimbang dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Take rate adalah biaya yang dikenakan perusahaan atas transaksi yang dilakukan pihak ketiga (contohnya, mitra Gojek atau mitra pedagang).
Lebih lanjut, seiring semakin meningkatnya aktivitas perkantoran, GoTo juga meningkatkan skala bisnis GoCorp, yakni layanan mobilitas untuk pengguna korporasi.
Soal performa, GTV GoCorp meningkat sekitar 2,5 kali lipat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal tersebut seiring “penambahan jumlah pelanggan baru dan kemitraan yang lebih erat dengan pelanggan setia.”
Target ke depan, mengutip pedoman kinerja GoTo Group soal target pencapaian impas (breakeven), margin kontribusi segmen on-demand service alias Gojek diproyeksikan akan menjadi positif pada kuartal pertama tahun 2023.
Singkatnya, bagi Gojek, jalan di depan masih panjang dan penuh tantangan serta kesempatan. Akan tetapi, seperti disebutkan di muka, selalu ada cahaya di ujung terowongan. (ADF)