Jekopi, baru berdiri pada Mei 2019, harus duduk kembali di tengah pembatasan ketat. "Kita tetap mencoba bertahan dengan segala cara," ucap Ali.
Segala upaya dilakukan pria ini mulai dari menekan biaya operasional, memakai layanan daring/online, hingga merogoh uang pribadinya untuk menutupi ongkos.
"Kami tidak berani menurunkan kualitas, kami masih jaga image, jaga reputasi, akhirnya kami harus 'nombok' sih. Memang itu risiko sebagai owner. Akhirnya kami keluarkan uang pribadi untuk bertahan," terangnya.
Memiliki 2 karyawan, Ali juga tak segan untuk turun langsung melayani pelanggan.
Kafe yang punya menu favorit 'Kopi Jek', dan 'Kopi John' ini masih mengandalkan keuntungan dari sistem 'take away' di marketplace.