Dua bulan kemudian, Unilever mengumumkan bahwa mereka akan menghilangkan sekitar 1.200 mereknya untuk fokus pada sekitar 400 merek yang kuat secara regional atau global.
Unilever mengakhiri abad ke-20 dengan rencana strategis yang mencakup fokus pada merek teratas dalam sektor pasar inti dan penekanan pada pertumbuhan di negara berkembang.
pada 2006, 41 persen pendapatan Unilever dihasilkan di negara berkembang, naik dari 22 persen pada tahun 1990.
Untuk pertama kalinya, Unilever memperoleh lebih banyak penjualannya dari negara-negara berkembang daripada dari Eropa Barat.
Pergeseran sumber daya tampaknya masuk akal, mengingat pada tahun 2006 penjualan Unilever di negara berkembang tumbuh 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan penjualan di Eropa Barat hanya naik tipis 1 persen dan penjualan AS tumbuh 2,4 persen.