Dewi menjelaskan langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari pengacara notaris, merekalah yang membantu proses registrasi ke kantor perdagangan tata usaha di Jerman. Tak hanya itu, Dewi harus mengikuti seminar sebelum memulai usaha,
"Harus ikut seminar karena harus tahu semua peraturan dalam proses impor ekspor ini. Kita juga harus mencari orang yang bisa membantu kita dalam pajak karena setiap bulannya kita harus submit pendapatan toko," ucap Dewi.
Menjalani bisnisnya selama dua tahun pun bukan tanpa hambatan.
"Mencari supplier tidak gampang dan semua supplier yang kita pakai itu masih yang dari Belanda. Kita juga harus tahu demand-nya orang Indonesia itu apa, bahan-bahan apa yang orang-orang di sini cari," ungkap dia.
"Kalau saya cuma tau camilan, tapi yang untuk masak kita catat apa-apa saja yang dibutuhkan. Nah itu kita harus cari dan tidak hanya satu supplier, itu berbagai macam supplier," imbuhnya. (NIA)
Penulis: Anabela C Zahwa