BPBAT Mandiangin juga telah membangun unit produksi maggot di Instalasi Budidaya Ikan Bincau pada lahan seluas 1.000 meter persegi dengan proyeksi kapasitas produksi sebesar 18 ton/tahun.
Unit ini diharapkan menjadi salah satu langkah terobosan untuk mendapatkan pakan ikan dengan harga murah dan kualitas yang baik dengan menggunakan bahan baku lokal karena selama ini pakan berkontribusi lebih dari 60% untuk biaya produksi.
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, pihaknya terus mendorong keberlanjutan ikan endemik, salah satunya pada komoditas ikan Gabus Haruan di Kalimantan Selatan.
Menurutnya Gabus Haruan begitu populer dengan permintaan pasar dan bernilai ekonomi yang tinggi. Di sisi lain, keberadaannya di perairan semakin menurun akibat penangkapan secara berlebih, sehingga perlu dibudidayakan.
"Hal tersebut sejalan dengan program prioritas KKP dalam pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal," kata Tebe sapaan akrabnya.