KKP Lepas Ekspor 14.161 Ikan Kerapu ke Hong Kong

IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon, secara resmi melepas ekspor komoditas ikan kerapu hidup hasil produksi kawasan tersebut.
Volume ekspor yang dilepas kali ini tercatat sebanyak 14.161 ekor, dan akan dikirim untuk pasar Hong Kong. Proses pelepasan ditandai dengan penyerahan sertifikat instalasi karantina ikan (IKI) kepada PT. Rajawali Laut Timur selaku eksportir.
Bagi eksportir dan juga pihak pembeli, sertifikat tersebut penting sebagai jaminan bahwa ikan hidup yang dikarantina di fasilitas perusahaan tersebut telah terverifikasi aman. Pemberian sertifikat juga dilakukan untuk emnandai pelaksanaan program Bulan Mutu Karantina (BMK) 2022 yang tengah dijalankan oleh BKIPM Kota Ambon.
"(Dalam rangka) BMK 2022, kita maksimalkan pelayanan. Alhamdulillah hasilnya bagus," kata Kepala BKIPM Ambon, M Hatta Arisandi, di kantornya, Selasa (19/4/2022).
Selama BMK 2022, Hatta memastikan jajarannya akan terus mengedukasi dan menyosialisasikan pentingnya quality assurance. Tak hanya itu, dia juga mengajak para pelaku usaha atau unit pengolah ikan (UPI) untuk mengurus sertifikat cara penanganan ikan yang baik (CPIB).
“Terlebih tahun ini, BKIPM menargetkan penerbitan 10.000 sertifikat CPIB. Sertifikat IKI jadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas ikannya," terang nya.
"BMK jadi momentum bagi kami untuk senantiasa mengedukasi masyarakat bahwa kami sebagai quality assurance akan menjamin kualitas produk perikanan Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, pelepasan ekspor kerapu hidup ini dihadiri oleh Kepala Bea Cukai Ambon, Kepala Stasiun PSDKP Ambon, Kepala BBL Ambon, Dinas Perikanan Provinsi Maluku, Perwakilan PPN Ambon dan Direktur PT. Rajawali Laut Timur. Pada sambutannya, Direktur PT. Rajawali, Hasan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada BKIPM atas Quick Response dalam pengurusan Sertifikat IKI dan CKIB.
"Dengan sertifikasi ini menjadi nilai tambah bagi PT. Rajawali untuk mendapatkan lebih banyak lagi buyer sehingga produksi dan ekspor bisa ditingkatkan," kata Hasan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan pentingnya quality assurance untuk produk-produk perikanan. Menurutnya, jaminan mutu bisa meminimalisir penolakan produk Indonesia di pasar ekspor. (TSA)