IDXChannel - Kenaikan harga beras yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir turut mendapat perhatian dari Badan Urusan Logistik (BULOG).
Menurut Direktur Utama BULOG, Bayu Krisnamurthi, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga di seluruh dunia, sebagai imbas dari badai El Nino yang berpengaruh terhadap produksi.
"Kondisi El Nino juga berpengaruh terhadap produksi beras. Bahkan menurut data BPS, produksi beras di Indonesia pada November dan Desember mengalami defisit. Bahkan kemungkinan hingga Januari (2024) masih defisit. Inilah yang menyebabkan harga menjadi naik," ujar Bayu, Jumat (8/12/2023).
Guna menyikapi kondisi tersebut, menurut Bayu, pihaknya telah menyalurkan kebutuhan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) berpenghasilan rendah. Lewat upaya tersebut, diharapkan dapat turut menjaga stabilitas harga beras yang terbentuk di pasar.
Selain itu, Bayu menjelaskan, pihaknya juga telah menyalurkan satu juta ton beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk dijual dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.