"Jadi harganya lebih murah sekitar Rp1.000 sampai Rp1.500 per kilogram dari harga pasar," tutur Bayu.
Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Bulog mendapatkan izin untuk mengimpor beras dua juta ton, sejak Januari 2023 hingga saat ini yang sudah disebar ke 21 juta KPM berpenghasilan rendah.
"Impor tahap dua rencananya bulan ini dengan kuota 1 juta ton," ungkap Bayu.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan tahun depan pihaknya kembali akan melakukan importasi beras untuk menjaga stabilisasi harga juga karena masa panen terlambat akibat masa tanam yang telat.
"Kira-kira masa panen ini sekitar bulan Maret, kita tahu bulan tersebut sudah masuk Ramadan dan sebentar lagi Idul Fitri yang biasanya permintaan meningkat. Kita perlu jaga stabilisasi harganya. Apalagi Februari ada Pemilu. Untuk kuotanya masih menunggu diputuskan," papar Bayu.
Bayu mengatakan stok cadangan beras pemerintah saat ini sekitar 1,57 juta ton dan cukup untuk Desember hingga Maret 2024 mendatang.
"Dan mudah-mudahan hasil panennya bagus," pungas Bayu. (TSA)