sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Komnas KIPI Ungkap Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Anak Lebih Rendah dari Dewasa

Economics editor Rizky Pradita Ananda
25/01/2022 20:08 WIB
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada anak-anak usia 6 hingga 11 tahun lebih sedikit dibanding pada orang dewasa.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada anak-anak usia 6 hingga 11 tahun  lebih sedikit dibanding pada orang dewasa. (Foto: MNc Media)
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi pada anak-anak usia 6 hingga 11 tahun lebih sedikit dibanding pada orang dewasa. (Foto: MNc Media)

IDXChannel - Menariknya, diungkap Ketua Komnas KIPI, Prof Hindra Irawan Satari  selama sudah satu bulan lebih berjalan, ditemukan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau efek samping pasca vaksin pada anak-anak usia 6 hingga 11 tahun justru lebih sedikit dibanding KIPI pada orang dewasa.

“Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Prof. Hindra, dikutip dari siaran media resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (25/1/2022).

Berdasarkan catatan data Komnas KIPI, persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia, terbanyak ada di grup usia 31-45 tahun, dengan  jumlah laporan KIPI sebanyak 122 kasus. Pada usia 18-30 tahun 97 kasus, usia di atas 59 tahun sebanyak 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia anak remaja 12-17 tahun ada 19 kasus, dan terakhhir untuk anak-anak umur 6-11 tahun dilaporkan ada 1 kasus KIPI serius.

Berkaca pada data laporan di atas yang memperlihatkan  tingkat KIPI serius yang jauh lebih rendah pada anak-anak. Disebutkan jadi salah satu bukti kalau pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun memang aman. Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek yang serius dari penyuntikan vaksinasi Covid-19. Jika ada KIPI pun, sifatnya ringan dan mudah diatasi.

“Dari uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac yang telah kami lakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk. Tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin,” lanjut Prof. Hindra.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement