Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, kata dia, komunitas memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan wirausaha. Dia juga menyebutkan keunikan masyarakat Indonesia, yang kreatif dan cepat tanggap terhadap peluang usaha, menjadi modal penting.
"Bayangin, ada lapak kosong dikit aja langsung dimanfaatkan. Macet dikit aja langsung jualan. Itu uniknya Indonesia," katanya.
Meski demikian, Wisnu menyayangkan posisi Indonesia yang masih berada di bawah Vietnam dalam hal jumlah wirausaha. Dia mengidentifikasi kurangnya partisipasi aktif dalam komunitas sebagai salah satu penyebab utamanya.
Wisnu juga mencontohkan pengalaman komunitas wirausaha Tangan Di Atas (TDA) yang tetap bertahan bahkan berkembang selama masa pandemi Covid-19. Komunitas TDA tetap bisa bertumbuh karena prinsip gotong royong yang kuat, yang membedakannya dengan komunitas lain.