sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Konflik Iran-Israel, Erick Thohir Minta BUMN Amankan Bahan Baku Pupuk

Economics editor Suparjo Ramalan
20/04/2024 19:58 WIB
Ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan Nasional akibat meletusnya konflik Timur Tengah antara Iran dengan Israel.
Menteri BUMN Erick Thohir (MNC Media)
Menteri BUMN Erick Thohir (MNC Media)

Dia mencontohkan, saat BUMN berjibaku membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi pandemi covid-19. Kala itu BUMN tetap melakukan cukup banyak aksi korporasi, melalui konsolidasi holding, merger, hingga mencari mitra strategis.

"Justru dengan situasi seperti ini saya sudah ingatkan kita jangan slowing down, justru kita harus agresif. Siapa tahu di tengah kondisi seperti ini ada opportunity karena Indonesia dilihat salah satu negara yang stabil secara pertumbuhan ekonomi dan juga politik," katanya.

Erick mengatakan, potensi pembangunan pabrik pupuk di tanah air masih besar guna menjaga ketersediaan dan kebutuhan pertanian. Saat ini, pabrik pupuk sudah beroperasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan masih dalam pembangunan di wilayah Indonesia Timur.

Dinamika global yang terjadi membuat menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel. 

Situasi ekonomi dan geopolitik tersebut sudah dan akan berdampak kepada Indonesia melalui Foreign Outflow dana investasi yang akan memicu melemahnya rupiah dan naiknya imbal hasil obligasi. Kemudian juga semakin mahalnya biaya impor bahan baku dan pangan karena gangguan rantai pasok.


"Ketahanan pangan ada kaitannya dengan ketersediaan pupuk dalam negeri. Sementara beberapa bahan baku pupuk berasal dari Timur Tengah dan Kawasan timur Eropa," kata dia.

Erick mendorong BUMN dapat melihat secara cermat potensi peluang yang ada pada saat ini, termasuk untuk BUMN sektor pangan. Erick menilai upaya membangun ketahanan pangan melalui ketersediaan bahan baku menjadi sebuah keharusan.

”Jangan sampai ketika kita terjebak dengan situasi geopolitik, akhirnya kita diam saja. Nggak boleh. Justru kita di tengah situasi geopolitik ini kita harus agresif,” tuturnya. 

(NIY)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement