Direktur Bendungan dan Danau, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menyampaikan beberapa hal dalam pembangunan Bendungan Tamblang. Pertama, selama masa pandemi pengerjaannya harus tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Virus COVID-19 dan mengutamakan keselamatan kerja.
Kedua, selalu mencermati aliran air dari hulu karena curah hujan pada musim tahun ini lebih tinggi 40% dari sebelumnya.
"Ketiga, diamanatkan oleh Bapak Dirjen SDA untuk melibatkan tenaga kerja lokal dalam skema Padat Karya Non Tunai yaitu melalui penyedia jasa dan mohon dilaporkan secara berkala pemanfaatan tenaga kerja. Kemudian juga mohon dukungan kontraktor untuk diawasi konsultan supervisi agar jangan menunda kegiatan yang bobotnya mungkin terlihat sepele, tetap kerjakan sesuai jadwal agar lansekap selalu memadai," tutur Airlangga.
Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama menyampaikan, pembangunan terowongan pengelak Bendungan Tamblang sepanjang 350 meter dikerjakan selama 6 bulan sejak Agustus 2020 dengan metode blasting.
"Setelah ini tentu tim masih membutuhkan kerja keras untuk menuntaskan terowongan pengelak agar bisa dilakukan river closure pada Juni 2021, mohon percepatan selalu dan usahakan agar target progres bisa tercapai secara maksimal," ujar Maryadi Utama.