sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Konsumsi Pemerintah Turun, Ekonomi Sumut Terkontraksi 0,59 Persen di Triwulan I-2024

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
07/05/2024 07:04 WIB
Ekonomi Sumut tercatat mengalami kontraksi di triwulan I-2024. Salah satu penyebabnya konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto yang menurun.
Konsumsi Pemerintah Turun, Ekonomi Sumut Terkontraksi 0,59 Persen di Triwulan I-2024. (Foto: Wahyudi/MNC Media)
Konsumsi Pemerintah Turun, Ekonomi Sumut Terkontraksi 0,59 Persen di Triwulan I-2024. (Foto: Wahyudi/MNC Media)

Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi tertinggi di triwulan I-2024 adalah di sektor real estate dan jasa perusahaan (notaris, pengacara, dll) yang masing-masing tumbuh 4,07 persen dan 2,01 persen. Sedangkan sektor yang mengalami kontraksi adalah sektor jasa kesehatan (dokter dan rumah sakit) dan kegiatan sosial yang mengalami Kontraksi 5,01 persen.

"Laju pertumbuhan sektoral yang tumbuh positif secara yoy adalah penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,63 persen dan kategori informasi dan komunikasi sebesar 7,85 persen," paparnya.

Sedangkan berdasarkan lapangan usaha, distribusi PDRD Sumatera Utara di triwulan I-2024 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 24,18 persen. Kontribusi ini naik dibandingkan sebelumnya yang hanya sekitar 23 persen. Kemudian ada sektor perdagangan 18,94 persen dan industri pengolahan 18.35 persen.

"Sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Utara pada triwulan I-2024 berasal dari kategori perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi sebesar 0,99 persen. Kemudian sektor pertanian dengan kontribusi 0,88 persen serta sektor konstruksi sebesar 0,79 persen," tukasnya.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dihambat oleh kontraksi yang terjadi pada pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami penurunan 13,62 persen dan pembentukan modal tetap Bruto yang turun 2,71 persen.

"Namun konsumsi rumah tangga kita masih cukup tinggi. Ini menggambarkan daya beli masyarakat kita yang masih cukup baik. Distribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDRB mencapai 51,36 persen atau tumbuh 5,53 persen dibandingkan triwulan I-2023 (yoy).  

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement