IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat selama 10 tahun terakhir kontribusi perseroan pelat merah mencapai Rp 3.282 triliun. Jumlah itu terdiri dari deviden, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan pajak.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, jumlah tersebut masih tercatat kecil. Meski begitu, Return on investment (ROI) yang masuk ke Kementerian BUMN cukup baik.
"Tentu ini juga disampaikan proporsionalnya, yang namanya dividen, PNBP, dan pajak masih cukup kecil sehingga kita lihat return on investasi nya masih cukup baik yang diinvestasikan di Kementerian BUMN itu sendiri," ujar Erick dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Dari arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, selama lima tahun terakhir aset BUMN mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2015 aset BUMN tercatat sebesar Rp5.760 triliun, dan pada akhir 2019 menjadi sebesar Rp 8.734 triliun. Angka ini menunjukan bahwa selama lima tahun terakhir aset BUMN tumbuh sebesar 51,63 persen atau rata-rata per tahunnya tumbuh 11 persen.
Ekuitas BUMN juga naik signifikan. Hingga akhir 2019, total Ekuitas seluruh perseroan mencapai Rp 800 triliun. Sementara, laba bersihnya mencatatkan angka positif di akhirnya 2019 senilai Rp 152 triliun. Meski begitu, angka ini menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang mencapai Rp 189 triliun.