Maskapai yang berbasis di Seoul ini memperkirakan pengiriman pertama akan dilakukan pada tahun 2028.
“Pesawat-pesawat baru ini akan meningkatkan kenyamanan penumpang dan meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus mengurangi emisi karbon secara signifikan, mendukung komitmen jangka panjang kami terhadap penerbangan berkelanjutan,” kata Cho.
Farnborough Airshow, yang diadakan dua tahunan di bagian tenggara Inggris, adalah ajang kompetisi tradisional antara Boeing dan rival beratnya di Eropa, Airbus, dalam memperebutkan pesanan.
Namun Boeing akhir-akhir ini terpukul dalam produksinya di tengah-tengah munculnya kekhawatiran masalah keamanan pesawat-pesawat produksinya.
Pada bulan Januari, panel badan pesawat 737 MAX yang diterbangkan oleh Alaska Airlines meledak, memaksa pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat.