IDXChannel - Lebih dari tiga ribu pekerja pertahanan Boeing melakukan aksi mogok pada hari Senin, sebuah pukulan baru bagi raksasa penerbangan yang sedang berjuang.
Dilansir dari laman BBC Senin (4/8/2025), aksi mogok ini terjadi setelah anggota serikat pekerja di operasi Missouri dan Illinois, yang memproduksi jet tempur F-15 dan pesawat militer lainnya menolak tawaran terbaru perusahaan terkait gaji, jadwal kerja, dan pensiun.
"Kami kecewa karena karyawan kami menolak tawaran yang menawarkan pertumbuhan upah rata-rata 40 persen," ujar Dan Gillian, Wakil Presiden Unit Dominasi Udara Boeing, dalam sebuah pernyataan.
Padahal saat ini Boeing sedang berjuang untuk bangkit setelah serangkaian masalah, termasuk masalah keselamatan dan aksi mogok yang merugikan selama hampir delapan minggu oleh para pekerja pesawat penumpang pada tahun lalu.
Aksi mogok kerja ini dipimpin oleh cabang lokal Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM) yang berkantor pusat di St. Louis, lokasi pusat manufaktur pertahanan Boeing.