O’Conno mengatakan inovasi tersebut dapat menjadi metode pengolahan nikel yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan teknik pirometalurgi.
"Anggap saja seperti tungku besar, mereka melelehkan semuanya pada suhu yang sangat tinggi - Anda bisa membayangkan jejak karbonnya," ungkap dia.
Perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik akan menggunakan nikel yang berasal dari limbah rumah tangga, hal tersebut dilakukan karena berbagai perusahaan akan membutuhkan lebih banyak pasokan nikel.
Baterai ion litium yang digunakan pada ponsel misalnya, bahan baterai tersebut terdiri dari campuran nikel, mangan, dan kobalt.
Untuk beberapa baterai, nikel merupakan campuran terbesar hingga 80% dari total keseluruhan baterai. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro