- Cai Kui
Cai Kui juga merupakan salah satu pendiri Longfor Group Holdings. Cai ikut mendirikan bisnis real estat bersama Wu tetapi meninggalkan perusahaan tersebut saat perusahaan tersebut go public pada 2009.
Setelah pasangan tersebut bercerai pada 2012, Cai menerima sekitar 30 persen saham Longfor. Dia kemudian mendirikan Junson Capital, sebuah perusahaan investasi yang berkantor di Hong Kong, New York, Palo Alto dan Singapura. Meskipun Cai telah menjual sebagian sahamnya di Longfor, saham tersebut masih menyumbang sebagian besar kekayaannya.
- Wang Zhenhua
Wang Zhenhua merupakan pendiri Seazen Holdings pada 1993. Wang sendiri menjalani hukuman lima tahun penjara setelah dijatuhi hukuman pada tahun 2020 karena pelecehan anak.
Di bawah kepemimpinan putranya, beberapa proyek Seazen termasuk di antara proyek-proyek yang dinyatakan memenuhi syarat oleh otoritas keuangan China untuk mendapatkan dukungan keuangan baru.
Seazen melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 2,5 persen pada 2023 dibandingkan tahun lalu, dan berencana menerbitkan obligasi baru yang dijamin negara pada awal April 2024. Ini merupakan tanda bahwa perusahaan tersebut telah berhasil mendapatkan pendanaan baru.
- Sun Hong Bin
Sun Hong Bin adalah pendiri dan CEO Sunac China Holdings yang didirikan pada 2003.
Sun menyelesaikan restrukturisasi utang Sunac China Holdings pada bulan November lalu, 18 bulan setelah perusahaan ini pertama kali gagal membayar obligasi dolar.
Sejak saat itu, perusahaan tersebut telah memulai kembali pembangunan pada sekitar 80 persen proyek yang belum selesai, yang sebagian besar terjadi di kota-kota besar. Namun Sunac masih mencatat kerugian bersih sebesar 8 miliar yuan (setara USD1,1 miliar).
- Zuo Hui dan Zhu Yan
Zuo Hui adalah pendiri dan pemegang saham KE Holdings yang didirikan pada 2001.
Sejak kematian Zuo pada tahun 2021, Zhu Yan, yang merupakan istri Zuo menjadi perwalian keluarga dalam mengendalikan saham perusahaan agen properti online tersebut.
Karena pendapatan KE Holdings terpuruk akibat keruntuhan sektor real estat, Bloomberg Intelligence memperkirakan perusahaan tersebut akan menjalankan bisnis baru seperti renovasi, perabotan, dan manajemen properti sewaan dalam upaya mengatasi penurunan tersebut.
- Chu Mang Yee
Chu Mang Yee merupakan salah satu pendiri Hopson Development yang didirikan pada 1992. Tepat sebelum pandemi terjadi, Chu menyerahkan kendali perusahaan kepada putrinya, Chu Kut Yung, yang meneruskan strategi integrasi vertikal ayahnya.
Fokus bisnis perusahaan ini adalah pengembangan real estat dan konstruksi hingga manajemen hotel yang membanru Hopson telah menghindari gagal bayar obligasinya.
Meskipun penjualan di seluruh industri turun lebih dari 30 persen pada Januari, proyek Hopson yang relatif berkualitas tinggi di kota-kota besar seperti Shanghai membantu mendorong lonjakan pendapatan lebih dari 20 persen pada tahun lalu. (ADF)