sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Krisis Properti di China, Pemilik Real Estate Terbesar Merugi Rp165 Triliun

Economics editor Yulistyo Pratomo
02/08/2022 13:01 WIB
Seperempat dari Produk domestik bruto (PDB) China disumbang dari sektor properti, sehingga properti menjadi hal yang sangat krusial.
Krisis Properti di China, Pemilik Real Estate Terbesar Merugi Rp165 Triliun. (Foto Ilustrasi: MNC Media)
Krisis Properti di China, Pemilik Real Estate Terbesar Merugi Rp165 Triliun. (Foto Ilustrasi: MNC Media)

IDXChannel - Seperempat dari Produk domestik bruto (PDB) China disumbang dari sektor properti, sehingga properti menjadi hal yang sangat krusial. Namun, saat ini China sedang dilanda krisis properti.

Kejadian ini tak lepas dari kebijakan bank sentral China yang membatasi jumlah pinjaman untuk properti, akibatnya pengembang semakin kesulitan membayar utang. Selain itu, pandemi Covid-19 juga menumbuhkan ketidakpastian ekonomi, membuat banyak calon pembeli rumah berpikir ulang untuk membeli hunian.

Akibat krisis properti di China, salah satu wanita terkaya di Asia, Yang Huiyan mengalami penurunan kekayaannya.

Dikutip dari The Guardian, disebutkan Yang merupakan pemegang saham mayoritas di pengembang properti terbesar, China Country Garden. Kekayaan bersihnya turun lebih dari 52% menjadi USD11,3 miliar dari USD23,7 miliar tahun lalu, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Sehingga krisis properti China dapat mengganggu pergerakan roda bisnisnya.

Kekayaan Yang Huiyan semakin terpukul pada Rabu (27/7/2022) ketika saham yang terdaftar di Country Garden yang berbasis di Guangdong, Hong Kong, turun 15 persen setelah perusahaan mengumumkan akan menjual saham baru untuk mendapatkan uang tunai.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement