IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) 29% pada 2030 mendatang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa kondisi global semakin memburuk akibat dampak pemanasan global yang terjadi. Secara rinci, Arifin menyebutkan bahwa 14% populasi merasakan dampak panas ekstrim pada kenaikan 1,5 derajat celcius dan berimplikasi pada krisis pangan yang diikuti dengan dampak lainnya.
"Kenaikan suhu yang sama (1,50 C) permukaan air laut akan naik setinggi 0,4 meter, dan 8% tumbuhan serta 4% binatang bertulang belakang akan musnah," kata Arifin dalam siaran pers, Rabu (19/10/2022).
Arifin menambahkan, pemanasan global berasal dari emisi yang dihasilkan oleh mesin-mesin yang bahan bakarnya berasal dari sumber-sumber energi fosil, yaitu minyak dan gas bumi, serta dari batubara.
Berkaca pada kondisi tersebut, Arifin mengungkapkan pemerintah bersama dengan seluruh negara di dunia telah sepakat ditandai dengan hadirnya Paris Agreement pada tahun 2015.