IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau untuk mengurangi mobilitas masyarakat saat penyelenggaraan KTT G20 dengan menerapkan kebijakan sekolah daring dan perkantoran work From Home (WFH) dari Pemprov Bali.
"Pak Gubernur ini dibantu ya untuk kebijakan sekolah daring dan karyawan agar WFH. Saya kira ini tidak ada masalah karena saat Covid kita juga sudah terbiasa dengan daring dan ini sangat membantu untuk penyelenggaraan KTT G20,” ujar Menko Luhut.
Selain itu, diinformasikan sebelumnya, Luhut juga meminta perhatian kepada semua pihak penyelenggara KTT G20 untuk perhatikan detail terkait transportasi bagi negara peserta G20.
Mulai dari skenario rencana operasi bandara untuk KTT G20, slot parkir pesawat VVIP, negara yang perlu diberikan privilege untuk parkir di Bandara Ngurah Rai, pengaturan slot-slot waktu pendaratan pesawat VVIP.
Kemudian, pemberlakuan partial close dan pengurangan frekuensi penerbangan di bandara Ngurah Rai dan bandara parkir pesawat, hingga pengaturan jarak dan/atau jeda waktu antar-pesawat.
"Saya minta ini betul-betul dicek, masalah pesawat ini penting kalau bisa dari mulai sekarang kita sudah tanya pesawat yang dibawa dari negara-negara yang akan hadir itu apa saja dan jumlahnya berapa supaya kita bisa susun pengaturannya dari sekarang,” kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).
Selain itu, Luhut juga meminta untuk mengurangi load bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ) on the spot. Menurutnya, paspor dan data-data screening perlu dikumpulkan dan diproses terlebih dahulu untuk menangani load secara lancar, juga perlu penguatan jumlah personil dan alat pendukung CIQ.
“Nah untuk hal ini saya minta Kemenkeu, Kemenkumham, Kemenkes, semua kita kerja sama betul, bahu-membahu jangan ada saling tunggu,” tegasnya.