sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kurir Demo hingga PHK Karyawan, Begini Jeroan Kinerja Shopee dan Sang Induk Sea 

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
19/09/2022 16:11 WIB
Menurut Shopee Indonesia, PHK menjadi langkah terakhir yang harus ditempuh perusahaannya sebagai langkah efisiensi.
Kurir Demo hingga PHK Karyawan, Begini Jeroan Kinerja Shopee. (Foto: MNC Media)
Kurir Demo hingga PHK Karyawan, Begini Jeroan Kinerja Shopee. (Foto: MNC Media)

Khusus segmen e-commerce, yang adalah Shopee secara umum, beban penjualan dan pemasaran meningkat sebesar 3,8% menjadi US$674,1 juta di kuartal kedua 2022 dari sebelumnya US$649,2 juta pada kuartal kedua pada 2021.

“Peningkatan [beban e-commerce tersebut] terutama disebabkan oleh pengeluaran event dan media yang lebih tinggi dan peningkatan biaya staf disebabkan oleh pertumbuhan jumlah karyawan,” jelas Sea dalam rilis laporan keuangan.

Sementara, dalam laporan kuartal II 2022, Sea Group mengatakan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang telah disesuaikan untuk Shopee secara keseluruhan mencapai minus USD648,1 juta, meningkat dibandingkan dengan kuartal kedua di tahun sebelumnya sebesar minus USD579,8 juta.

Petinggi Sea Siap Tak Digaji

Sebelum kabar pemecatan ini, pada 15 September lalu, para petinggi Sea Limited menyatakan siap tidak menerima gaji demi memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan.

Melansir Reuters, hal tersebut menjadi upaya raksasa e-commerce asal Singapura yang menaungi Shopee, SeaMoney, dan Garena itu dalam melindungi diri dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.

"Tim kepemimpinan memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai swasembada," kata Chief Executive Officer Forrest Li dalam memo internal yang dikirim ke staf Kamis, (15/9/2022), beberapa hari setelah Sea menutup operasinya di beberapa pasar dan memangkas staf di seluruh divisinya. 

Sejak kehadirannya di Tanah Air pada 2015, Shopee memantapkan diri sebagai salah satu e-commerce andalan, bersaing ketat dengan kompetitornya, Tokopedia yang bahkan telah lebih dulu berdiri sejak 2009. Nama lainnya, Bukalapak berdiri pada 2010.

Namun, berbagai isu dan persoalan yang dihadapi Shopee seolah tak ada hentinya. Belum lama ini, Sejumlah driver Shopee Express, perusahaan pengantaran milik Shopee, melakukan mogok kerja hingga unjuk rasa memprotes penurunan tarif dan insentif yang dihapus perusahaan. Imbas kebijakan BBM naik, perusahaan melakukan sejumlah penyesuaian tersebut, termasuk memotong tarif pengantaran kurir.

Dus, kebijakan PHK oleh Shopee Indonesia seakan menambah tekanan baru usai berbagai persoalan yang sudah dihadapi sebelum-sebelumnya. Melihat kondisi di atas, di tengah ketidakpastian ekonomi global seperti sekarang, pada akhirnya karyawan yang menjadi korban dengan alasan efisiensi perusahaan. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement