Bank sentral China mengumumkan pada Rabu pekan ini bahwa mereka melakukan pemotongan cadangan bank sebesar 50 basis poin, yang merupakan penurunan terbesar dalam dua tahun terakhir. Kondisi tersebut mengirimkan sinyal kuat perekonomian yang rapuh dan anjloknya pasar saham negara tersebut.
Meski begitu, para analis mengatakan diperlukan lebih banyak stimulus pada tahun ini agar aktivitas ekonomi lebih kokoh. Nie mengatakan target PDB China untuk tahun ini kemungkinan akan tetap sebesar 5%.
"Pasar memperkirakan USD140 miliar obligasi negara khusus lainnya akan diterbitkan," kata Nie.
(NIA)