IDXChannel - Laba perusahaan industri China turun 2,3% sepanjang 2023, menjadi penurunan tahunan kedua berturut-turut, karena lesunya permintaan di dalam dan luar negeri. Hal ini menambah tekanan pada pertumbuhan ekonomi di tengah kemerosotan properti yang mendalam dan risiko deflasi.
Melansir Reuters, Sabtu (27/1/2024), penurunan tersebut menyusul penurunan laba sebesar 4,4% dalam 11 bulan pertama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data Biro Statistik Nasional (NBS).
"Penurunan laba tahun lalu, terutama disebabkan oleh turunnya harga pabrik secara tajam, didorong kelebihan kapasitas di beberapa industri," ujar ekonom Nie Wen dari Hwabao Trust di Shanghai.
Keuntungan industri kemungkinan akan meningkat antara 5% dan 6% di 2024, karena ada potensi peningkatan dalam permintaan dan persediaan yang renda dalam sejarah di China, Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, sehingga akan menyebabkan rebound pada harga industri.